Memahami Pesona Dan Filosofi Tinggi Bunga Melati Pengantin
Bunga melati pengantin menjadi primadona dan semacam kewajiban di hampir semua upacara pernikahan di Indonesia. Walaupun bunga ini kecil, tapi pesona dan kharismanya luar biasa. Wangi melati sungguh khas dan menenangkan. Lebih dari itu, bunga melati memiliki filosofi yang luhur dan mendalam. Yuk, kenalan!
Mengenal Bunga Melati
Bunga melati memiliki nama latin Jasminum sambac. Bunga ini tumbuh dalam koloni perdu dengan tinggi 0,3-3 meter. Batang melati termasuk batang kayu dengan bentuk bulat dan daun-daun yang pendek. Bunga melati juga tumbuh secara merambat di kawasan hangat dan tropis. Sebab bunga melati menyukai hangatnya matahari.
Bunga melati termasuk salah satu dari 3 bunga yang mewakili karakter Indonesia. Adapun ketiga bunga tersebut adalah bunga melati putih yang disebut puspa bangsa, bunga anggrek bulan yang disebut puspa pesona, dan bunga padma raksasa yang disebut puspa langka. Ketiganya menjadi kebanggaan Indonesia.
Meskipun menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, ternyata melati ini bukan bunga native Indonesia, loh. Melati berasal dari kawasan Asia Selatan seperti India dan sekitarnya. Melati sampai ke Indonesia karena dampak migrasi manusia ke kawasan Asia Tenggara. Karena cocok dengan iklimnya, melati bisa hidup di Indonesia.

Melati termasuk bunga yang bisa juga hidup di air. Bunga ini memiliki umur yang cukup panjang, yaitu 15-20 tahun. Tidak hanya berwarna putih, ada pula melati berwarna merah muda dan kuning. Saat ini, melati memiliki kurang lebih 200 spesies yang dikembangkan dan dibudidayakan.
Manfaat Bunga Melati
Bunga melati juga dikenal memiliki berbagai manfaat. Bunga melati memiliki rasa agak pahit tapi khasiatnya tinggi. Kandungan epigallocethin gallate dan antisidan pada melati bisa membakar lemak, meminimalisir racun, dan menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh. Maka melati sering menjadi campuran teh.
Filosofi Bunga Melati Pengantin

Bunga melati kerap terlibat dalam banyak tradisi di Indonesia karena memiliki filosofi yang luhur. Bunga melati identik dengan kesucian, kesederhanaan, ketulusan, dan keanggunan. Melati juga menjadi simbol kerendahan hati karena semerbak wanginya walau tumbuh di semak-semak. Tak ayal bunga melati pengantin biasa dijadikan properti dalam paket wedding Jogja.
Ada filosofi apa lagi, ya?
1. Membawa Keberuntungan
Sudah sejak lama masyarakat menganggap melati sebagai bunga yang membawa keberuntungan. Mengapa? Warna bunganya yang putih berpadu indah dengan rimbunnya dedaunan. Aromanya juga membawa energi positif bagi siapapun yang menciumnya. Tak heran banyak masyarakat menanam melati di pekarangan rumah.
2. Hadiah dari Tuhan
Melati memiliki banyak nama, salah satunya adalah jasmine. Jasmine berasal dari Bahasa Persia, Yasmin, yang berarti hadiah dari Tuhan. Nama ini menjadi salah satu filosofi bunga melati. Masyarakat percaya bahwa melati menjadi salah satu tanda kasih sayang, berkah, karunia, dan anugerah dari Tuhan.
3. Melati Putih Lambang Kesucian dan Kesederhanaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, melati identik dengan kesucian, kesederhanaan, ketulusan, dan keanggunan. Warna putih pada melati identik dengan kesucian. Aromanya yang harum lembut serta kemampuannya hidup di kondisi panas menyimbolkan kesederhanaan dan kemampuan menyebarkan hal-hal baik.
4. Si Kecil yang Rendah Hati
Makna rendah hati dari bunga melati juga diilhami dari bentuk fisik melati yang kecil dan kerap tak nampak. Meskipun kecil dan kerap terlewat dari pandangan, melati tetap menyebarkan harumnya yang lembut dan segar. Dari sini, kita bisa merenung bahwa kita bisa belajar rendah hati dari melati yang tetap wangi tanpa perlu pamer.
5. Melati yang Sakral
Banyak tradisi di Indonesia yang lekat dengan melati. Namun melati tidak bisa sembarang dilibatkan dalam semua kegiatan. Hanya kegiatan-kegiatan khusus dan sakral yang sering melibatkan bunga melati. Sebut saja pernikahan dan upacara kematian. Hal ini membuat melati memiliki nilai yang lebih dari bunga lainnya.
Melati dan Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa sering menggunakan bunga melati dalam upacara pernikahan. Bagi masyarakat Jawa, melati menjadi salah satu dari tujuh bunga dalam kembang setaman selain cempaka, mawar merah, mawar putih, kenanga, dan melati gambir. Melati memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Jawa.
Dalam etimologi Jawa, melati berasal dari ungkapan rasa melad saka jero ati. Artinya adalah ketulusan dan kejernihan nurani terdalam berbicara dan berucap. Apa yang nampak dalam perbuatan adalah cerminan dari dalam hati. Lebih lanjut lagi, segala kebaikan sebaiknya berasal dari dalam hati. Bukan hanya secara fisik saja.
Masyarakat Jawa sering merangkai bunga melati sebagai hiasan kepala bagi mempelai perempuan menjadi bentuk jaring pembungkus konde roncean melati. Tidak hanya untuk estetika, rangkaian melati juga menjadi doa agar pernikahan membawa keberkahan dan kedamaian seperti harum dan indahnya melati.
Minyak Atsiri Melati
Tidak hanya untuk estetika, bunga melati juga banyak diolah menjadi minyak atsiri karena manfaatnya. Apalagi melati arab. Melati arab memiliki banyak manfaat dalam pengobatan karena memiliki sifat antijamur, antibakteri, antioksidan, antidiabetes, dan anti peradangan/inflamasi.
Minyak atsiri melati arab dikenal ampuh melawan Malassezia. Malassezia sendiri adalah flora yang bisa menimbulkan penyakit kulit seperti eksim, folikulitis, dan panu. Kandungan farnesene, linalool, dan benzyl acetate pada minyak atsiri melati mengurangi dan membunuh 50-70% jamur. Cukup ampuh, ya.
Selain itu, minyak atsiri melati arab memiliki fungsi antidiabetes. Ekstrak minyak atsirinya mampu mengendalikan kadar gula dalam darah. Dibuktikan lewat percobaan uji hambat enzim amilase dan uji penyerapan glukosa. Menguntungkan bagi pasien diabetes dalam kondisi resistensi hormon insulin.
Wah, ternyata bunga kecil ini memiliki filosofi dan kegunaan yang sangat banyak, ya. Kita bisa belajar banyak dari puspa bangsa ini. Tidak ada salahnya juga jika Anda ingin menanam dan membudidayakan melati di lingkungan rumah Anda. Demikian ulasan tentang melati, semoga bermanfaat. Simak ulasan lainnya, ya!
