9 Pilihan Pelarut Minyak Atsiri dengan Keunggulan Masing-Masing
Sebagian dari kita mungkin masih kurang familiar dengan minyak atsiri. Minyak atsiri yang juga sering disebut dengan minyak esensial adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan dengan proses penyulingan. Dalam penggunaan minyak atsiri, biasanya diperlukan pelarut untuk mengurangi resiko terjadinya alergi.
Di mana, kandungan minyak atsiri biasanya cukup kuat dan kulit biasanya tidak mampu menahan kandungan tersebut jika dioleskan secara langsung. Bagi Anda yang belum tahu, berikut beberapa pelarut minyak atsiri yang umum digunakan.
Pelarut Minyak Atsiri yang Sering Digunakan dan Mudah Ditemui
Saat ini, mendapatkan produk minyak atsiri sudah menjadi lebih mudah. Selain bisa membelinya di toko dan apotek tertentu, toko online di marketplace juga sudah banyak sekali yang menjualnya. Namun sebelum langsung memakainya, pastikan terlebih dahulu bahwa minyak tersebut sudah dicampur dengan minyak pelarut.
1. Minyak Zaitun
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan minyak zaitun. Seperti namanya, minyak zaitun berasal dari buah zaitun dengan proses pemerasan. Terkenal sebagai salah satu buah yang mengandung banyak kandungan baik, tidak heran rasanya jika minyak ini banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Jika biasanya minyak zaitun digunakan untuk minyak pijat dan memasak, ternyata minyak ini juga bisa dijadikan sebagai pelarut, lho. Minyak zaitun seringnya dikemas dengan zat sterol dan asam lemak. Sebagai pelarut, minyak zaitun sering dimanfaatkan sebagai pembersih wajah hingga vitamin rambut.
2. Minyak Kelapa
Minyak lain yang juga sering digunakan sebagai pelarut minyak atsiri adalah minyak kelapa. Sebelumnya, minyak kelapa sendiri sudah dipercaya menjadi bahan pelembab yang manjur sejak ratusan tahun lalu.
Selain itu, minyak kelapa juga sering dimanfaatkan untuk perawatan rambut, kulit bahkan bibir. Hal tersebut dikarenakan minyak kelapa memiliki kandungan polifenol dan asam lemak yang baik.
3. Minyak Alpukat
Sebelum salah persepsi, Anda perlu tahu bahwa minyak alpukat tidak berasal dari daging buah alpukat melainkan dari bijinya. Biasanya, minyak atsiri yang dicampur dengan minyak alpukat digunakan untuk krim tubuh dan kulit kering.
Hal tersebut karena minyak alpukat mengandung asam lemak jenuh bernama asam oleat yang baik untuk memperbaiki kulit kering. Tak hanya itu saja, minyak alpukat juga bisa meningkatkan produksi sebum sehingga bisa mencegah jerawat.
4. Minyak Biji Jintan Hitam
Selama ini mungkin Anda sudah sering mendengar nama minyak habbatussauda. Namun, masih banyak juga orang yang belum menyadari bahwa habbatussauda adalah jintan hitam.
Biasanya, habbatussauda dikenal sebagai salah satu obat herbal yang cukup manjur. Tapi sayangnya, masih banyak yang belum mengetahui jika minyak ini juga bisa dijadikan sebagai pelarut minyak atsiri yang baik.
5. Minyak Bunga Matahari
Salah satu manfaat utama dari minyak bunga matahari adalah menghalau datangnya kuman dan racun yang bisa mengakibatkan infeksi pada kulit. Inilah mengapa minyak bunga matahari cocok dicampur dengan minyak atsiri yang dirancang untuk kebutuhan kulit.
Selain itu, minyak bunga matahari juga bisa membantu melembutkan kulit. Beberapa manfaat tadilah yang membuat banyak orang akhirnya memilih minyak bunga matahari sebagai pelarut untuk minyak atsiri.
6. Minyak Rose Hip
Seperti namanya, minyak rose hip berasal dari biji buah mawar. Anda bisa melihat biji mawar ini ketika bunga mawar mulai mati dan menjatuhkan kelopaknya, kemudian biji rose hip lah yang tertinggal. Namun, karena ukurannya yang cukup kecil, maka hanya sedikit orang yang menyadarinya.
Salah satu karakter utama dari minyak ini adalah aromanya. Rose hip tidak beraroma bunga mawar, tetapi bau yang dimiliki lebih mirip dengan kacang tanah. Sehingga, terkadang banyak orang yang salah menduganya. Kandungan baik dari minyak ini adalah sifat antioksidan dan anti radangnya.
7. Minyak Grape Seed
Jika buah anggur biasa diproses untuk dijadikan minuman wine, ternyata biji anggur juga bisa diproses menjadi minyak biji anggur. Karakteristik dari minyak biji anggur adalah memiliki aroma netral, ringan dan juga mudah diserap kulit. Itulah sebabnya, minyak ini menjadi salah satu pelarut minyak atsiri yang sering digunakan.
Tidak hanya digunakan sebagai pelarut untuk minyak atsiri, minyak biji anggur juga sering digunakan untuk pelarut minyak pijat, aromaterapi, hingga minyak esensial untuk perawatan kulit tubuh.
8. Minyak Argan
Di Indonesia, pohon argan masih sulit dijumpai karena asalnya dari Maroko. Minyak argan sendiri berasal dari biji buah argan yang diproses sedemikian rupa. Biasanya, minyak argan digunakan untuk pelarut minyak atsiri yang tujuannya untuk perawatan kulit dan rambut.
Tak hanya itu saja, beberapa kalangan juga ada yang mengkonsumsi minyak argan sebagai obat tradisional. Meskipun sekali lagi, masih sedikit masyarakat Indonesia yang menggunakan jenis minyak ini.
9. Minyak Jojoba
Jenis minyak terakhir yang sering dijadikan sebagai pelarut atsiri adalah minyak jojoba. Meskipun sering disebut minyak, namun sebenarnya ini adalah lilin yang memiliki sifat melembabkan.
Tak hanya itu saja, minyak jojoba juga bisa membantu mengobati jerawat dan memiliki sifat anti radang. Jadi, jangan heran jika minyak jojoba sering digunakan untuk produk perawatan kulit, minyak pijat dan lainnya.Itulah beberapa pelarut minyak atsiri yang sering digunakan.
Selain mengetahui pelarutnya, ada baiknya Anda juga memahami cara menyimpan minyak atsiri yang benar. Agar minyak tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu panjang. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat.
