Apa Saja Kandungan Minyak Atsiri? Temukan Jawabannya Disini!
Seperti yang sudah diketahui bahwa minyak atsiri adalah salah satu bahan dasar utama dalam pembuatan minyak aromaterapi yang tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, namun juga oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia. Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, manfaat yang bisa didapatkan dari kandungan minyak atsiri sangat berguna bagi kesehatan tubuh.
Minyak atsiri merupakan zat berbau yang terkandung pada suatu tanaman tertentu. Pada keadaan segar dan murni, minyak atsiri tidak mengeluarkan warna. Tapi, ketika melewati proses penyimpanan yang lama, maka minyak atsiri dapat teroksidasi.
Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan warna menjadi agak keruh. Untuk menjaga kandungan yang ada didalamnya, minyak atsiri harus disimpan di dalam bejana gelas yang berwarna gelap dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Sebagai salah satu negara yang menjadi eksportir minyak atsiri terbesar di dunia, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang memiliki beragam jenis produk minyak atsiri. Mulai dari jenis minyak atsiri berbasis rempah seperti serai, kayu manis, jahe, kapulaga, pala, adas, hingga cendana.
Ada pula jenis tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber minyak atsiri seperti lemon, melati, akar wangi, kayu putih, jeruk, hingga akasia. Bagian tanaman-tanaman tersebut dapat dimanfaatkan setiap bagiannya untuk dijadikan sumber atau bahan dasar minyak atsiri.
Komposisi dan Kandungan Minyak Atsiri
Menurut Sastrohamidjojo (2004), minyak atsiri bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Kelompok yang pertama adalah minyak atsiri yang mudah untuk dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya. Komponen-komponen ini bisa dijadikan sebagai bahan dasar produk lain. Contohnya seperti minyak daun mint, minyak sereh, dan minyak cengkeh.
Kelompok yang kedua adalah jenis minyak atsiri yang terbilang sulit untuk dipisahkan menjadi komponen murninya. Contoh dari jenis minyak atsiri ini adalah minyak akar wangi, minyak kenanga dan minyak nilam.
Perlu dipahami bahwa minyak atsiri adalah percampuran komponen yang berasal dari senyawa yang berbeda-beda. Pada umumnya, minyak atsiri terbuat dari berbagai campuran senyawa kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Jika diteliti lebih lanjut, sebagian besar dari kandungan minyak atsiri adalah dari senyawa terpen. Senyawa terpen adalah senyawa produk alami yang strukturnya dapat dibagi menjadi satuan-satuan isoprene (C5H8).
Terpen yang ada pada komponen penyusun minyak atsiri disebut monoterpen, yang mana senyawa ini juga terdapat dalam kandungan minyak atsiri daun mint. Senyawa ini merupakan salah satu unsur kimia yang aktif secara potensial selain dari gas volatile seperti menthol, menton, metil asetat, neomenthol, isomenton, menthofuran, limonene, pulegenon, alfa dan beta pinene.
Sebagai informasi, minyak peppermint adalah minyak atsiri alkohol yang dihasilkan dari tanaman mint. Komponen utama pada minyak atsiri daun mint adalah menthol. Yang mana menthol tersebut merupakan senyawa sintesis organik yang berikatan kovalen, yang dapat tersedia secara alami dalam bentuk kristal bubuk dan tidak berwarna.
Jenis Tanaman Yang Menghasilkan Minyak Atsiri di Indonesia
Sebelumnya telah disebutkan beberapa nama tanaman yang bisa diolah dan diproses agar menghasilkan minyak atsiri. Berikut adalah beberapa jenis tanaman penghasil minyak atsiri serta manfaat penggunaannya.
1. Tanaman Akar Wangi (Vetiver)
Akar wangi merupakan jenis tanaman rerumputan yang memiliki bau wangi yang khas. Biasanya tanaman akar wangi lebih sering digunakan sebagai bahan utama pembuatan minyak wangi (parfum), kosmetik, dan pewangi untuk sabun.
2. Sereh (Citronella)
Rempah-rempah yang sering ditemui di dapur ini termasuk ke dalam tanaman penghasil minyak atsiri. Ada dua varietas sereh wangi yaitu varietas Mahapengiri dan varietas Lenabatu. Terdapat perbedaan pada kedua varietas tanaman ini. Pasalnya varietas Mahapengiri adalah penghasil minyak terbaik.
Minyak dari bahan ini biasanya digunakan sebagai pewangi sabun, pestisida nabati, dan bahan pengkilap. Tak hanya bisa dimanfaatkan minyaknya, sereh juga bisa diolah menjadi minuman teh. Dengan adanya sereh, nutrisi teh pun menjadi bertambah karena khasiat yang diberikan bisa bermanfaat bagi tubuh.
3. Tanaman Nilam (Patchouli)
Terdapat tiga jenis tanaman nilam yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah nilam Aceh, nilam Jawa, dan nilam Sabun. Namun, jenis yang memiliki kandungan minyak tertinggi adalah jenis nilam Aceh. Pemanfaatan minyak nilam biasanya digunakan untuk pewangi parfum dan kosmetik.
4. Biji Pala (Nutmeg)
Satu lagi rempah-rempah yang bisa menghasilkan minyak atsiri. Biji pala yang diolah biasanya bisa menghasilkan sekitar 7-16% minyak atsiri. Namun untuk mendapatkan hasil minyak yang lebih banyak, Anda harus memilih jenis biji pala yang muda dibanding dengan biji pala tua.
5. Kenanga (Cananaga)
Kenanga merupakan salah satu tumbuhan yang bisa menghasilkan minyak atsiri. Bagian dari tumbuhan kenanga yang menghasilkan minyak terbanyak adalah pada bagian bunga ketika telah berwarna kuning tua. Biasanya minyak yang berasal dari bunga kenanga ini digunakan sebagai pewangi.
6. Pohon Cengkeh (Clove)
Tahukah Anda bahwa tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak pada semua bagiannya? Namun, bagian yang memiliki kandungan minyak tertinggi ada pada bagian bunganya yaitu sekitar 20%. Minyak cengkeh biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan parfum. Cocok untuk instrumen pendamping kelengkapan kerja selain ID card dan sebagainya.
7. Cendana (Sandalwood)
Untuk menghasilkan minyak dari kayu cendana, perlu melalui proses penyulingan jantung kayu cendana terlebih dahulu. Proses ini juga bisa dikatakan cukup lama. Salah satu pemanfaatan dari minyak cendana adalah digunakan dalam bidang industri wewangian.
Demikianlah penjelasan terkait kandungan minyak atsiri yang memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan tubuh. Apabila Anda ingin mendapatkan berbagai jenis minyak atsiri dengan kualitas yang bagus, Anda bisa langsung menghubungi kami. Sekian dan terima kasih.